Cara Mendeteksi Sistem Kelistrikan Mobil Bekas – Mendeteksi sistem kelistrikan pada mobil khususnya mobil bekas yang telah digunakan di atas 5 tahun memang susah-susah gampang. Karena beberapa komponen mengalami trouble akibat banyak kendala. Akibatnya, bisa-bisa mobil susah di start, mobil merongrong saat digunakan di putaran mesin rendah, atau yang paling fatal, mobil bisa terbakar dengan sendirinya.
Kasus-kasus tersebut sudah banyak dan sering terjadi karena umur komponen kelistrikan yang sudah wajib diganti ataupun kesalahan para pemilik mobil itu sendiri. Bayangkan saja, bermula dari kesalahan modifikasi saja, mobil juga bisa terbakar seperti kasus Mitsubishi Xpander terbakar beberapa tahun silam akibat kabel adanya kabel tidak standar menempel di aki yang dimodifikasi oleh pemilik mobil.
Umumnya, kelistrikan error banyak diidap oleh mobil Eropa baik itu umur muda ataupun yang sudah tua. Hal ini dikarenakan fitur yang dimiliki mobil Eropa terkesan lebih “advance” dibandingkan mobil Jepang.
Sebut saja seperti BMW E36 facelift yang sudah mengadopsi OBC atau On Board Computer yang dapat mendeteksi kondisi mobil secara realtime yang dapat mengingatkan pemilik mobil jika ada fitur yang error. Sementara bagi mobil Jepang untuk tahun yang sama, belum ada satupun saat itu yang mengusung fitur serupa.
Selanjutnya, beberapa fitur canggih era 90-an seperti jok elektrik dan AC climate control sudah ada pada mobil Eropa sejak kelahiran BMW E34. Sementara untuk mobil Jepang, fitur tersebut baru ada untuk mobil keluaran tahun 2002 ke atas. Itupun hanya dimiliki oleh sedan medium sekelas Honda Accord dan Toyota Camry. Khususnya pada tipe menengah hingga ke atas. Fitur tersebut biasanya ikut dipangkas pada trim level di bawahnya demi menghemat biaya.
Fitur-fitur kelistrikan canggih tersebut seakan-akan menjadi momok menakutkan bagi sebagai para calon pembeli mobil. Terutama bagi para pemula dalam dunia otomotif dan ingin naik kelas untuk meminang calon mobil idamanya. Tapi jangan khawatir. Berikut ini Kami telah merangkum beberapa Cara Mendeteksi Sistem Kelistrikan Mobil bagi Anda yang ingin membeli mobil berfitur canggih. Apa saja?
Cara Mendeteksi Sistem Kelistrikan Mobil Bekas
Bagi Anda para calon pembeli mobil atau pemilik mobil, bisa menggunakan metode dan Cara Mendeteksi Sistem Kelistrikan Mobil Bekas seperti di bawah ini. Cara paling umum yang sering dilakukan yaitu dengan menggunakan alat voltmeter. Cara-cara tersebut antara lain:
- Cek bagian mesin, jika banyak kabel yang dijumper dan perbedaannya sangat mencolok dari kondisi standar maka sewaktu-waktu bisa saja mengakibatkan korslet. Berhati-hatilah! Jika memang dirasa susah, Kami sarankan untuk meminta bantuan dari para montir kepercayaan Anda.
- Cek terminal positif (+) pada aki. Jika ada kabel tambahan apalagi lebih dari satu maka menandakan aksesoris tambahan yang ada pada mobil Anda membutuhkan suplai listrik banyak dan pengaplikasiannya menggunakan model bypass.
- Cek komponen kelistrikan yang bergerak, misalkan power windows. Jika pergerakannya agak lamban maka mengindikasikan ada bagian dari power windows yang tidak berjalan sempurna.
- Tes semua yang berhubungan dengan listrik saat mobil dalam kondisi penuh beban. Nyalakan AC, Audio, lampu signal, lampu kabut, serta lampu utama. Lalu gas hingga putaran mesin menjadi 5000rpm. Jika nyala lampu utama yang tadinya redup namun berubah dengan sangat terang maka artinya ada masalah dengan suplai energi listrik listrik yang berasal dari alternator.
- Cara lain yang dapat ditempuh yaitu dengan mengecek tegangan aki dalam kondisi mesin mati. Kondisi sempurna yaitu jika angka pada volmeter berada pada kisaran antara12 volt hinggga 13 volt.
- Jangan lupa mengecek alternator. Cara mengecek alternator hampir sama dengan yang di atas, hanya saja ditambah dengan mengukur tegangan pada alternator. Sebagai catatan, tegangan normal untuk altenator adalah 12,8 volt.
Demikian beberapa informasi penting yang wajib Anda ketahui mengenai Cara Mendeteksi Sistem Kelistrikan Mobil Bekas. Intinya, semakin canggih sebuah mobil, maka perawatannya juga akan semakin ribet. Jadi, Anda para pemilik dituntut untuk memiliki pengetahuan lebih dalam merawat mobil sendiri. Selain lebih hemat, Anda juga bisa menangani sendiri masalah perawatan ketika sedang dalam perjalanan sehingga tak selalu bergantung pada bantuan montir. Baca juga: