Tips Membeli Suzuki APV Bekas


Tips Membeli Suzuki APV Bekas – Dua model People Carrier, memiliki bonnet atau tidak, mengandung konsekuensi positif maupun negatif. Suzuki memilih desain tanpa bonnet untuk memperoleh daya angkut optimal dengan mengandalkan kabin lapang.

Hal ini dilakukan mengingat kebutuhan pasar Tanah Air yang begitu mengutamakan daya angkut ketimbang kenyamanan berkendara. Ditambah lagi Suzuki sangat sukses dengan model tanpa bonnet melalui penjualan Carry di Indonesia.

Atas dasar itulah, Suzuki APV (All Purpose Vehicle) hadir untuk konsumen Tanah Air pada Agustus 2004. Selain memiliki dimensi yang lebih besar ketimbang Carry, pihak Suzuki juga memberikan imbuhan ‘hidung’ di bagian depan agar mampu memenuhi keinginan pasar domestik.

Selain itu, tujuan lainnya adalah memberi kepraktisan terhadap sang pemilik APV untuk melakukan pengecekan berkala terhadap jumlah cairan di mesin seperti air radiator, minyak rem dan power steering dan aki.

Untuk mempertahankan kelegaan kabin, tentu mesin kolong mnejadi pilihan mutlak pada APV. Berikut dengan penggerak belakang yang tetap diyakini Suzuki cocok untuk wilayah di Indonesia dan andal ketika mobil dimuati beban penuh.

Kekurangan mesin kolong pun diaantisipasi Suzki dengan membekali peredam di area mesin dan dibuat tahan api serta lebih tebal agar panas tidak mudah menerobos masuk ke dalam kabin penumpang.

Suara mesin diantisipasi dengan penambahan peredam suara. Hasilnya, APV menjadi alat transportasi serbaguna, ber-AC dingin, dan kabin cukup hening.

APV hanya memiliki satu pilihan mesin G15A, 1.500 cc 4 silinder 16 katup dan bertenaga 89 HP. Sementara untuk transmisi tersedia dua pilihan: manual 5-percepatan, dan otomatis 4-speed.

Baca Juga:  Tips Membeli Toyota Camry XV50 Gen 4 Bekas

Kelengkapan fitur pun menjadi andalan Suzuki seperti power steering, AC double blower, electric window, central door lock, spion elektrik, wiper belakang, head unit double DIN, defogger, tilt steering, dan pelek alloy 15 inci.

Sayangnya pada varian terendah, APV GA, kaca belakang masih dijepit karet, bukan dilem seperti varian GL dan GX. Akibatnya kurang aman, karena rawan dicongkel tangan jahil.

APV makin disempurnakan dengan melahirkan Arena, pada Oktober 2007. Keluhan penumpang akan kerasnya suspensi direvisi.

Per daun yang selama diadopsi APV disingkirkan dan diganti per spiral pada as roda belakang. Ayunan suspensi jadi lebih empuk dan nyaman. Penumpang, khususnya di jok ketiga tidak mengeluhkan lagi kerasnya bantingan suspensi APV.

Agar tampilannya semakin trendy, lampu depan didesain lebih besar termasuk tampilan gril baru. Termasuk side moulding dan spoiler belakang.

Sedangkan di bagian dalam, khusus varian SGX dan GX, malah sudah dipasang head unit double DIN plus CD changer terintegrasi. Ditambah desain center cluster dan takometer.

Sejarah Suzuki APV di Indonesia

APV mulai dapat dipesan Agustus 2004, dengan 3 varian yang ditawarkan: GA, GL, dan GX. Perbedaan ketiga ada pada kelengkapan fitur.

Varian GA merupakan varian paling miskin fitur, dengan kaca belakang masih menggunakan model jepit, dan pelek besi 14 inci yang diberi wheel ornament.

Baca Juga:  Sejarah dan Macam Tipe Suzuki Jimny / Katana Indonesia

Setingkat lebih tinggi ada varian GL. Yang dilengkapi power steering, AC, power window, central door lock, audio single DIN, electric mirror, dan pelek alloy 14 inci. APV GX sebagai kasta tertinggi dilengkapi pelek alloy 15 inci, AC double blower, audio double DIN dan foglamp.

Suzuki baru melakukan ubahan pada Oktober 2007. APV baru berubah nama ‘Arena’ dengan senjata yang lebih ampuh. Suspensinya diperbaharui dengan mengganti per daun di belakang menjadi per keong, agar ayunan suspensi menjadi lebih nyaman.

Lampu depan didesain lebih besar termasuk tampilan gril baru. Juga dilengkapi side moulding dan spoiler atap. Sementara bagian dalam, untuk varian SGX dan GX sudah dipasang head unit double DIN plus CD changer terintegrasi. Ditambah desain center cluster dan takometer yang baru.

Tips Membeli Suzuki APV Bekas

Tips Membeli Suzuki APV Bekas : Mesin

Mesin G15A berkapasitas 1.500 cc yang digunakan APV sangat bandel. Namun letaknya di bawah membuat udara panas yang ditimbulkannya rentan masuk ke kabin.

Di samping itu, bak penampung oli dan baut karternya rawan terbentur. Periksalah bagian ini, apakah kondisinya masih bagus, penyok, atau malah bocor akibat terbentur.

Tips Membeli Suzuki APV Bekas : Radiator

Posisi mesin di bawah jok, sementara posisi tutup radiator berada di moncong depan. Panjang slang radiator itulah membuatnya mudah getas akibat panas mesin.

Tips Membeli Suzuki APV Bekas : Kaki-kaki

Suspensi APV sudah mengadopsi 3-link rigid axle dan coil spring di as roda belakang. Jika usia kendaraan lebih dari 3 tahun, ada baiknya mengecek bagian kaki-kakinya mengingat kondisi jalan di negeri ini banyak berlubang dan beratnya bobot APV. Khususnya ball joint, tie-rod end, long tie-rod, bushing, dan sokbreker.

Baca Juga:  Tips Membeli Honda CRV Gen 2 RD4 Bekas

Tips Membeli Suzuki APV Bekas : Engine mounting

Beberapa konsumen mengeluhkan bunyi “gluduk-gluduk” dari kolong. Biasanya, karet engine mounting sudah aus. Solusinya, gantilah karet bantalan mesin dengan yang baru.

Tips Memilih Suzuki APV Bekas

Secara umum Suzuki APV Arena tidak memiliki masalah spesifik atau serius. Mesinnya tangguh dan bodinya juga kokoh. Suspensi APV Arena sudah mengalami pembenahan dari per daun menjadi per keong, sehingga jauh lebih nyaman.

Untuk menghemat bahan bakar APV Arena, Jaldayat.com menyarankan untuk melakukan perawatan secara berkala sesuai panduan pabrikan dan jangan terlalu agresif saat mengemudi. Mengingat bobot APV yang berat, sehingga mesin harus bekerja lebih keras.

Sebagai bahan pertimbangan, Jaldayat merekomendasikan Suzuki Arena bertransmisi manual pada varian GX untuk dipinang. Alasannya cukup simpel, transmisi manual dapat menghemat bahan bakar ketimbang versi otomatis. Selain itu, fitur varian ini juga lengkap, dan suspensinya lumayan lembut berkat kinerja per keong. Baca juga :

Pilihan Mobil 1.500cc Terlaris di Indonesia