Tips Membeli Toyota Starlet Bekas

Advertisement

Tips Membeli Toyota Starlet Bekas – Siapa tak kenal dengan Toyota Starlet yang indentik dengan tagline ‘How Starlet Are You?’ di era 1990-an. Popularitasnya telah terbukti luar biasa.

Desain dan dimensinya yang kompak membuat hatchback Toyota ini begitu digemari. Tak hanya kaum hawa, pria, anak muda hingga orang tua pun menyukai Starlet yang menjadi bintang di pasar mobil Tanah Air ini.

Di Indonesia, Starlet dipasarkan dalam dua generasi yang dikenal dengan sebutan Starlet Kotak dan Starlet Kapsul. Generasi Starlet di Tanah Air berakhir pada 1998. Setelah itu Toyota vakum memasarkan line-up produk hatchback, sampai diluncurkannya Compact Hatchback Toyota Yaris pada 2005.

Sejarah Toyota Starlet di Indonesia

Pada 1985, PT Toyota-Astra Motor memasarkan generasi Starlet pertama yang dirakit di luar Jepang yaitu model EP70 1.000 cc. Model ini disebut dengan Starlet Kotak.

Baca juga :

Review Starlet Kotak

Keunggulan dan Kelemahan Starlet Kotak

Mesin SOHC 12 valve membuat Starlet menjadi salah satu pelopor kehadiran teknologi multivalve di Indonesia. Selang setahun kemudian, keluarlah model EP71 bermesin 1.300 cc yang kian meramaikan pasar Tanah Air.

Perbedaan yang tampak pada kedua pilihan mesin ini adalah tersedianya takometer pada versi 1.300 cc. Selain itu ada beberapa fitur yang hanya ada di Starlet 1.3, seperti tuas pembuka penutup tangki bbm dari dalam kabin.

Selanjutnya pada produksi 1989, Starlet mengalami facelift dengan perubahan antara lain pada lampu depan, gril, bumper depan-belakang, serta garnish pintu bagasi.

Memasuki tahun 1990, Starlet Kotak pun digantikan oleh generasi baru dengan model membulat. Tak heran bila generasi kedua ini dikenal dengan sebutan Starlet Kapsul. Tak ada pengembangan di sektor teknologi mesin alias Toyota tetap mempertahankan dua pilihan, yakni 1E dan 2E berkapasitas 1.000 cc dan 1.300 cc.

Baca juga :

Keunggulan dan Kelemahan Starlet Kapsul

Pengembangan yang dilakukan hanya pada karburator yang dilengkapi vakum dan penerapan sistem pengapian CDI. Ubahan ini memberi efek pada konsumsi bbm yang menjadi lebih irit dari sebelumnya.

Berbeda dengan pasar Jepang yang untuk generasi ini mendapat mesin baru, 4E-FE 16 valve dengan pilihan pasokan bahan bakar karbuartor, injeksi, dan injeksi plus turbocharger.

Ini berarti sejak pertama muncul hingga dihentikan produksinya pada 1998 di Tanah Air, Starlet hanya sedikit sekali mengalami perkembangan teknis. Sementara rival-rivalnya, terus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Mulai dari penerapan teknologi 16 katup, DOHC, injeksi bahan bakar, dan kapasitas mesin yang ditingkatkan.

Produksi Starlet Kapsul di Jepang dihentikan pada Desember 1995. Tetapi di Indonesia produksinya tetap berjalan sampai 1998.

Dari depan hanya gril dan spion tidak sewarna bodi yang bisa dilihat sebagai pembedanya. Sedangkan di belakang perbedaan terdapat pada lampu. Pada model 1.3 SE-G, desain lampu belakangnya terbagi menjadi tiga dengan garis horizontal, sementara untuk varian 1.3 SE terbagi dua.

Perubahan pada mesin berupa penambahan beberapa vakum di karburator membantu menghasilkan efisiensi bbm. Selain itu Starlet model terakhir ini sudah dilengkapi sistem pengapian jenis CDI, yang membuat waktu pengapian lebih tepat dan minim penyetelan.

Berbicara soal daya tahan, blok mesin Starlet yang dibuat dari besi cor membuat dapur pacu berkode 2E cukup tangguh. Sementara teknologi 12 valve membuat karakter mesin bertenaga di putaran rendah hingga menengah, membuatnya cocok untuk kondisi stop and go.

Tips Membeli Toyota Starlet Bekas

Tips Membeli Toyota Starlet Bekas : Mesin

Vakum di karburator dandistributor kerap rusak karena usia pakai. Bila komponen ini rusak dapat menyebabkan kerja mesin tidak sempurna. Konsumsi bbm menjadi boros atau timbul knocking akibat timing pengapian yang tidak sesuai.

Tips Membeli Toyota Starlet Bekas: Transmisi

Perbandingan gigi transmisi Starlet memiliki perbedaan antara mesin 1E dan 2E. Namun keduanya dapat ditukar karena memiliki dudukan yang sama. Karena berkapasitas lebih kecil, perbandingan gigi transmisi untuk mesin 1E dibuat lebih rapat dibandingkan dengan 2E.

Perlu diketahui bila mesin dan transmisi ini saling bertukar pasangan dapat menyebabkan konsumsi bbm menjadi lebih boros. Praktik ini sering terjadi pada Starlet 1.300 cc. Anda dapat mendeteksinya dengan memperhatikan cepat atau lambatnya kenaikan putaran mesin. Bila putaran mesin 2E terlalu cepat meninggi saat mobil berjalan, ini merupakan indikasi mobil telah ditukar girboksnya dengan milik 1E (Starlet XL).

Tips Membeli Toyota Starlet Bekas : Suspensi

Karena populer dikalangan anakmuda, cukuo banyak Starlet yang telah dimodifikasi dengan pemangkasanketinggian susepensi demi penampilan. Hal ini tentunya berdampak burukpada sistem suspensi, misalnya membuat sokbreker menjadi lemah.Mengganjal dudukan sokbreker untuk meninggikan suspensi juga merupakansalah satu akal-akalan pedagang mobkas untuk menyembunyikan modifikasi ini agar bodi tak terlihat terlalu rendah.

Tips Membeli Toyota Starlet Bekas : Sasis

Konstruksi lengan ayun depan yang menempel ke sasis perlu diamati seksama. Sebab bila mobil pernah mengalami pemakaian abnormal alias digunakan balap membuat bagian ini bisa retak dan membuat sudut camber roda depan berubah menjadi minus.

Begitupula dengan lantai di belakang bangku depan yang kerap berlubang bila digunakan untuk keperluan balap karena berfungsi sebagai dudukan rollbar. Sambungan antar sasis yang diperkuat dengan las titik juga dapat dijadikan acuan.

Tips Membeli Toyota Starlet Bekas : Bodi

Untuk bagian ini tidak ada kekurangan dari pabriknya. Tapi untuk memastikan bodi masih orisinal, Anda tinggal memperhatikan lipatan spakbor. Bila ujung spakbor telah dilipat atau digembungkan, berarti kendaraan ini pernah menggunakan pelek berdiameter besar dan diceperkan suspensinya.

Tips Memilih Toyota Starlet Bekas

Perawatan Toyota Starlet tidak terlalu rumit. Asal pemilik mobil melakukan perawatan rutin seperti tune-up dan ganti oli secara teratur, cenderung tidak ada masalah berarti. Begitupula halnya dengan suspensi. Bila ada penggantian sokbreker atau karet suspensi, hal itu lebih disebabkan oleh usia pakai dan bukan karena adamasalah pada sistem.

Namun untuk filter bensin perlu mendapat perhatian. Sebab bila kebersihannya tidak terjaga, akan mempengaruhi suplai bahan bakar ke karburator danmesin akan tersendat atau sulit melaju saat mobil berakselereasi.

Melihat periode akhir produksi Starlet di 1998, model turbo look merupakan pilihan yang Jaldayat.com rekomendasikan. Sekilas wajah Starlet Kapsul turbo look 1.3 SE-G ini serupa dengan varian 1.3 SE. Baca juga :

Pilihan Hatchback Bekas Murah

Advertisement