Kelebihan dan Kekurangan Peugeot 206
Review Spesifikasi Peugeot 206 – Segmentasi hatchback dalam dunia otomotif roda 4 terus merangkak naik hingga sekarang, khususnya ketika banyak pabrikan di Indonesia mengenalkan city car dengan kategori LCGC.
City car sendiri merupakan versi mungil dari sebuah hatchback konvensional dengan menggunakan konfigurasi body yang lebih kecil. Baik hatchback maupun city car sangat diminati di Eropa karena lebih mudah dikendalikan dalam perkotaan berkat ukurannya yang ringkas serta hemat BBM.
Di tanah air, segmen hatchback pernah populer sejak tahun 1985 hingga 1995, dimana seluruh pabrikan asal Jepang ikut meramaikan kelas ini. Beberapa kandidat yang masih menjadi idola hingga saat ini adalah Toyota Starlet dan Honda Civic Estilo.
Tapi sayang, melewati tahun 1996, segmen ini menjadi sepi sehingga Suzuki Aerio menjadi pemain tunggal yang dimulai pada era millenium.
Melihat adanya celah yang cukup besar. Salah satu pabrikan asal Eropa yaitu Peugeot memberanikan diri untuk masuk ke segmen hatchback tanah air melalui produk andalannya, Peugeot 206. Mobil ini pertama kali dikenalkan di Eropa pada tahun 1998.
Sedangkan masuk ke Indonesia dimulai pada tahun 2000 di bawah nama ATPM PT Astra France Motor secara impor atau sering disebut dengan CBU. Image sebagai mobil rally WRC yang kencang memiliki andil besar terhadap penjualan Pug 206, dimana kebanyakan pemilik saat itu adalah para remaja dan eksekutif muda.
Setelah unit CBU beredar hingga 3 tahun, akhirnya pihak ATPM memutuskan untuk merakit Pug 206 di Indonesia pada tahun 2003. Hasil rakitan dalam negeri lebih dikenal sebagai Peugeot 206 CKD (Completely Knock Down).
Sejak dijual di tanah air, terdapat dua varian CBU yang hadir di pasar lokal yaitu tipe Standar dan Sporty, dengan pilihan mesin 1.4 liter bertransmisi manual dan matic konvensional 4 percepatan (beberapa tipe seperti Coupe, Coupe Cabriolet dan GTi tidak diulas karena langka).
Untuk tipe Sporty sudah dilengkapi fitur tambahan seperti power window pada kedua pintu belakang, adanya tambahan sensor parkir, seluruh jok dilapisi kulit serta lampu diamond cut. Sedangkan tipe standar minus ketiga fitur tersebut.
Untuk varian CKD, hanya diproduksi dalam tipe Standar namun telah memiliki semua fitur yang ada pada tipe Sporty CBU. Perbedaan antara Peugeot 206 CBU dan CKD ada pada tampilan eksterior yaitu pembenahan bentuk foglamp, lampu menjadi model kristal, dan model bumper depan-belakang.
Selain itu, suspensi turut disetel ulang sehingga menjadi lebih empuk dan bersahabat untuk kontur jalan Indonesia.
Secara keseluruhan, Peugeot 206 mengalami minor facelift sebanyak 2 kali. Terakhir, varian finalnya setelah tahun 2005 turut ditambahkan fitur airbag pada roda kemudi, penggereman ABS dan transmisi matic menjadi triptronic yang dapat dioperasikan secara manual.
Sayangnya, memasuki medio 2004 hingga 2006 penjualan Pug 206 kembali meredup seiring gencaran baru dari seluruh produsen yang kembali memopulerkan segmen hatchback di Indonesia. Beberapa kompetitor beratnya yang juga berasal dari daratan Eropa yaitu BMW A series, Renault Clio dan VW Golf.
Sedangkan dari pabrikan lain diantaranya diisi oleh Hyundai Getz, Chevrolet Aveo, KIA Picanto Cosmo, Honda Jazz GD3, Toyota Yaris, dan Suzuki Swift.
Baca juga :
Review Spesifikasi Peugeot 206
Berikut beberapa informasi penting mengenai Review Spesifikasi Peugeot 206 di Indonesia yang beredar sejak tahun 2000 sampai 2006.
Review Spesifikasi Peugeot 206 : Eksterior
Berbekal desain eksterior yang minimalis dari guratan garis tajam, membuat tampilan Pug 206 ini masih bertahan diantara kompetitornya. Meski tergolong sebagai mobil tua, namun desainnya dapat dibandingkan dengan mobil baru kelas LCGC produksi di atas tahun 2012.
Khususnya untuk bagian depan, Peugeot sangat jarang membekali aksen krom untuk setiap produknya. Sehingga sama sekali tidak ada kesan norak layaknya kebanyakan mobil baru sekarang. Sebuah sirkulasi udara yang diletakkan pada sebelah kanan atas kap mesin membuat tampilannya kian sporty.
Awalnya, Peugeot menggunakan lampu kaca depan model buram untuk varian prefacelift. Agar tampilannya tidak membosankan, lantas lampu model kristal dipasang pada setiap varian facelift. Begitu juga untuk foglampnya. Namun di bawah ini adalah salah satu contoh foto dari tipe standar dimana foglamp tidak tersedia sebagai fitur penunjang.
Beralih ke bagian samping. Ukurannya yang mungil terlihat disini. Peugeot 206 4 pintu memiliki dimensi panjang 3.835 mm, lebar 1.652 mm dan tinggi 1.428 mm serta dibekali sumbu roda atau wheelbase sepanjang 2.442 mm. Secara keseluruhan, ukurannya sedikit lebih panjang dari varian coupe 2 pintu dan coupe 2 pintu convertible.
Sedangkan untuk bagian belakang, ciri khas Pug 206 masih dipertahankan dimana tidak ada aksen krom. Sebuah garis hitam pada bagian atas bumper belakang membuat kesan sporty kian terasa.
Baiknya, sebuah wiper kaca belakang hadir di seluruh varian karena wiper ini tergolong sebagai salah satu fitur wajib pada sebuah hatchback guna memaksimalkan pandangan pengemudi ke belakang melalui spion ketika hujan.
Review Spesifikasi Peugeot 206 : Interior
Jika dibandingkan dengan beberapa model Peugeot lain di tahun yang sama, interior Peugeot 206 ini tergolong minimalis dan sederhana. Desain interiornya mulai dari area dashboard hingga ke panel instrumen masih enak dipandang hingga sekarang karena memiliki bentuk membulat dan minim garis-garis tegas.
Seakan tidak termakan oleh jaman. Meski begitu, masih cukup disayangkan karena seluruh material yang digunakan berupa plastik keras. Seiring berjalannya waktu, material plastik keras pasti akan mengelupas dikarenakan faktor iklim di Indonesia yang panas.
Mengenai fitur, masih kurang lengkap untuk seukuran mobil Eropa karena fitur standar yang dibawanya antara antara lain hanya AC dengan pengatur arah, power steering, tilt steering, power window penumpang, dan electric mirror untuk tipe tinggi.
Dibalik interiornya yang sederhana, terdapat ciri khas pada Pug 206 ini. Keunikannya ada pada letak tombol akses power window dan electric mirror yang berada di konsol tengah di samping tuas rem tangan.
Sedangkan tombol power window penumpang baris kedua berada di belakang konsol tengah, dalam artian antara tombol depan dan belakang terpisah. Sedikit menyulitkan bagi Anda yang belum terbiasa.
Secara keseluruhan, kabin Peugeot 206 bisa dikatakan sempit. Ketersediaan ruang kaki dan ruang kepala untuk area depan memang lebih dari cukup. Tapi untuk area belakang, sangat sempit. Belum lagi sandaran jok belakang yang tegak, akan kurang nyaman untuk digunakan ketika melakukan perjalanan jauh.
Review Spesifikasi Peugeot 206 : Performa Mesin
Pada sektor dapur pacu, seluruh varian yang dijual di Indonesia menggunakan mesin berkode TU3JP dengan kapasitas 1.4 liter SOHC. Mesin dengan konfigurasi 4 silinder segaris 8 katup ini sudah mengandalkan sistem pengabut bahan bakar injeksi.
Tenaga yang mampu disalurkan hanya sebatas 75 HP pada putaran 5.400 RPM dengan torsi puncak hingga 111 Nm pada 3.400 RPM. Tenaga dan torsi yang dihasilkan ini lantas dikirim ke sistem penggerak roda depan dengan bantuan transmisi manual 5 percepatan dan matic 4 percepatan.
Pada varian CKD, matic konvensional digantikan menjadi matic triptonic sehingga memungkinkan pengemudi mengendalikan posisi transmisi otomatis ini layaknya transmisi manual melalui tuas persneling.
Mengenai bahan bakar, Peugeot 206 wajib menggunakan BBM berkualitas tinggi guna menghindari gejala ngelitik. Hal ini dikarenakan emisi ketat mengenai gas buang yang berlaku di Eropa sehingga memaksa pabrikan untuk memasang catalytic converter guna meminimalisir pencemaran udara yang dihasilkan oleh mesin kendaraan.
Review Spesifikasi Peugeot 206 : Impresi dan Handling
Berbekal body yang mungil dan ringan serta ditunjang oleh mesin yang responsif membuat mobil ini sangat mudah dikendarai di dalam kota. Dengan sedikit menekan pedal gas saja, mobil langsung bergerak.
Tapi untuk varian bertransmisi manual, koplingnya agak keras sehingga menyulitkan pengemudi dalam kondisi stop and go di kemacetan. Kenyamanan dalam mengemudi juga sedikit berkurang karena posisi duduk pengemudi kurang ergonomis meski setirnya telah mengadopsi tilt steering sehingga ketinggian setir dapat diatur sesuai keinginan.
Dari segi handling, Peugeot 206 ini cukup sporty dikarenakan suspensi yang agak keras. Suspensi keras dapat membantu meminimalisir gejala body roll ketika memasuki sudut tikungan, dan ini hanya berlaku bagi varian CBU. Karena varian CKD suspensinya telah di desain ulang agar lebih empuk.
Spesifikasi Peugeot 206
- Mesin : TU3JP 1.4 liter.
- Konfigurasi : 4 silinder segaris 8 katup SOHC.
- Tenaga : 75 HP @5.400 RPM.
- Torsi : 111 Nm @3.400 RPM.
- Bore x stroke : 75 mm x 77 mm.
- Rasio kompresi : 9.3:1.
- Konsumsi BBM : 10-12 km/L (dalam kota) ; 14-16 km/L (luar kota).
- Transmisi : Manual 5 percepatan dan matic 4 percepatan.
- Suspensi : Depan MacPherson Strut, belakang
- Rival : Renault Clio, VW Golf, Hyundai Getz, Chevrolet Aveo, KIA Picanto Cosmo, Honda Jazz, Toyota Yaris, dan Suzuki Swift.
- Tahun Penjualan : 2001 – 2006.
Kelebihan dan Kekurangan Peugeot 206
Berikut beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Peugeot 206 di Indonesia yang beredar dari tahun 2000 hingga 2006.
Keunggulan Peugeot 206
- Model long lasting / ikonik.
- Kualitas cat dan ketebalan body.
- Handling sporty.
- Ukuran ringkas.
- Sangat irit BBM.
- Bagasi besar.
- Bantingan nyaman meskipun agak keras.
- Sparepart slow moving aftermarket (non-ori) relatif banyak.
- Kabin kedap.
- Stabil pada kecepatan tinggi.
- Fitur safety lengkap.
Kelemahan Peugeot 206
- Minim fitur kabin.
- Material dasbor plastik.
- Posisi mengemudi tidak nyaman.
- Minimal BBM RON 92 atau setara Pertamax.
- Sparepart slow moving mulai langka dan mahal (kecuali aftermarket).
- Kopling manual cukup keras.
- Jok belakang terlalu tegak.
Demikian beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Peugeot 206 di Indonesia yang beredar dari tahun 2000 hingga 2006. Sebagai tambahan, Pug 206 CKD matic triptonic produksi tahun 2005 – 2006 merupakan varian yang paling layak untuk dipinang. Selain fitur keselamatan yang lebih lengkap, harganya pun lebih murah dari para pesaing untuk tahun yang sama. Baca juga:
Rekomendasi Hatchback 50 Jutaan Terbaik