Perbedaan DOHC vs SOHC vs OHV


Perbedaan DOHC vs SOHC vs OHV – “DOHC” telah menjadi istilah umum yang banyak ditemukan dalam iklan dan ulasan ketika mengacu pada istilah dapur pacu kendaraan, biasanya istilah ini terkadang diartikan sebagai mesin dengan teknologi terbaik. Tapi apa yang menjadikan mesin “DOHC” begitu populer dan begitu penting?

Perbedaan DOHC vs SOHC vs OHV

Berikut beberapa data dan fakta penting mengenai Perbedaan DOHC vs SOHC vs OHV lengkap dengan keunggulan dan kelemahannya.

Penjelasan Mesin DOHC

Pertama, DOHC singkatan Dual-Overhead Camshaft, yang berarti bahwa masing-masing silinder memiliki dua camshaft yang mengendalikan katup. Untuk mesin inline (hampir semua 4-silinder), yang memiliki satu silinder segaris, ini berarti meiliki jumlah 2 camshaft.

Untuk mesin V-style (V6, V8, V10) ini berarti total 4 camshaft, karena setiap kepala mendapat camshafts ganda. Dengan memiliki dua camshaft per kepala, masing-masing camshaft didedikasikan hanya untuk katup intake atau katup buang, tidak keduanya, dan karena ini, mereka dapat terletak tepat di atas katup.

Dengan memiliki camshaft langsung di atas katup, ini menghilangkan kebutuhan untuk lengan rocker yang diperlukan dalam desain non-DOHC, dan tentunya memiliki bagian yang bergerak lebih sedikit.

Karena itu, mesin DOHC umumnya dapat rev lebih tinggi daripada mesin lain karena jenis ini memiliki valvetrain kurang inersia, meskipun perbedaan yang sebenarnya tidak begitu penting dalam mesin non-balap seperti yang Kita gunakan sehari-hari.

Baca Juga:  Pengaruh Warna Terhadap Harga Mobil

Mesin DOHC meringankan implementasi dari kinerja multivalve, karena mereka tidak memerlukan lengan rocker dan perangkat keras pendukung lainnya untuk masing-masing katup, sehingga memungkinkan untuk bernafas lebih mudah dan mesin menjadi lebih efisien.

Kelemahan mesin DOHC adalah mesin jenis ini memiliki ukuran yang sangat besar biaya pembuatannya lebih mahal. Dengan Memiliki 4 camshafts menjadikan mesin ini memakan banyak ruang dalam segi peletakan mesin di bawah kap dibandingkan mesin lainnya, sehingga terlihat lebih “penuh”.

Misalnya, mesin generasi Corolla yang dimulai dari Great Corolla lebih banyak memakan ruang daripada mesin Honda Civic Genio yang masih mengusung SOHC.

Contoh Mobil Bermesin DOHC

Toyota Great Corolla – gen Corolla sekarang.
Honda CRV 2,4
Daihatsu Luxio
Ford Fiesta
Mitsubishi Pajero Sport
Nissan March.

Penjelasan Mesin SOHC

SOHC (single overhead camshaft) adalah mesin yang mirip dengan mesin DOHC, yang membedakannya adalah mesin SOHC hanya memiliki satu camshaft per kepala (jadi satu jumlah camshaft untuk mesin inline dan dua camshaft untuk mesin V-style).

Hal ini memberikan manfaat lebih karena mesin ini hanya membutuhkan ruang mesin yang kecil karena jumlah camshaft yang lebih sedikit dari DOHC.

Baca Juga:  Jenis dan Fungsi Stabilizer Mobil

Akan tetapi mesin SOHC memiliki kompleksitas mekanik tambahan karena tidak mungkin untuk memasang satu camshaft langsung di atas kedua intake dan katup exhaust, sehingga membutuhkan perangkat tambahan untuk menerjemahkan dari setiap gerakan katup camshaft tersebut.

Perangkat tambahan ini menambah valvetrain inersia. Mesin SOHC juga memerlukan timing chain atau timing belt yang lebih panjang.

Contoh Mobil Bermesin SOHC

Honda Civic Genio
Honda Jazz
Honda CRV 2,0
Honda Freed
Toyota Corolla DX
Suzuki APV

Penjelasan Mesin OHV

Mesin OHV (overhead valve atau pushrod) berada di ujung lain dari spektrum dari DOHC karena mesin ini dibuat dalam bentuk sederhana, ringan, dan minim suku cadang yang harganya mahal. Di mesin ini, selalu ada satu camshaft, terlepas dari konfigurasi.

Hampir semua mesin OHV modern V-style (dengan pengecualian pada varian turbodiesel, yang merupakan inline-six). Camshaft terletak langsung di tengah-tengah mesin, di blok, di antara kedua silinder, dan katup aktuator dengan batang logam panjang yang disebut pushrods. Hal ini menyebabkan beberapa efek:

  • Mesin OHV memiliki kepala mesin sederhana, karena mereka tidak mengandung camshaft dan hanya memiliki lengan rocker;
  • Kepala mesin OHV yang jauh lebih kecil dari desain lainnya, yang mengarah ke peningkatan efisiensi ruang;
  • Mesin OHV umumnya tidak dapat rev setinggi desain lainnya karena pushrod menambahkan inersia pada valvetrain;
  • Mesin OHV memiliki rantai timing yang umumnya permanen.
Baca Juga:  Memiliki Mobil LCGC, Haruskah Merasa Malu?

Mesin OHV memiliki keunggulan dimana perawatannya yang murah, seperti di Isuzu Panther. Akan tetapi mesin jenis ini telah banyak ditinggalkan oleh banyak pabrikan, dikarenakan mesin jenis ini jika kapasitasnya kecil, tenaga yang dihasilkan juga kecil.

Namun pada kasus lainnya, jenis mesin OHV yang memiliki kapasitas besar mampu mengalahkan tenaga dari jenis mesin lain. Buktinya, jenis mesin OHV yang dirancang pada supercar di bawah tahun 2010 masih mampu bertengger di peringkat lima besar sebagai mobil bertenaga dahsyat sepanjang masa.

Daftar Mobil Bermesin OHV

Toyota Kijang Buaya
Toyota Kijang Grand
Toyota Corolla TE20
Isuzu Panther

Demikian beberapa data dan fakta penting mengenai Perbedaan DOHC vs SOHC vs OHV lengkap dengan keunggulan dan kelemahannya. Jadi bagi Anda yang sering menjelekkan mesin dari pabrikan lain di sosmed ataupun forum adalah sebuah sifat yang terlalu kekanak-kanakan dan terlihat konyol. Karena pada dasarnya semua mesin diciptakan telah memenuhi standar sesuai kebutuhan yang ditawarkan kepada calon konsumen. Baca juga:

Rekomendasi Mobil Bermesin Turbo Terbaik