Review, Spesifikasi, Kelebihan dan Kekurangan BMW E39 1996-2003

Review Spesifikasi BMW E39 Seri-5 1996-2003 – Perjalanan panjang Seri-5 di Indonesia memang tidak semulus adiknya, Seri-3. Harganya yang terbilang mahal untuk sebuah sedan midsize luxury dan harga jualnya yang turun drastis membuat sebagian orang enggan memilih Seri ini sebagai penunjang aktifitas sehari-hari. Inilah alasan mengapa Seri-3 lebih digemari di tanah air.

Namun jika melihat sejarah yang ada, terdapat satu jenis Seri-5 yang menjadi primadona bagi fans fanatik BMW. Adalah E39, yang merupakan penerus BMW E34 Seri-5 dengan perubahan terbesar pada desain keseluruhan dan juga peralihan antara fitur-fitur lawas menjadi elektrikal yang sangat canggih pada zamannya. E39 sendiri hadir sebagai generasi keempat dari seluruh keluarga Seri-5 yang pernah ada sebelumnya.

Di Indonesia, BMW E39 pertama kali masuk pada pertengahan 1996 melalui tipe 523i dan 528i dimana keduanya menggunakan mesin 6 silinder. Mesin-mesin yang pernah dijadikan sebagai dapur pacunya antara lain M52B25 2.500cc liter untuk tipe 523i dan M52B28 2.800cc untuk tipe 528i. Sistem penamaan pada tipe 523i sedikit membingungkan karena tidak sesuai nomenklatur BMW. Biasanya, angka terakhir pada nama tipe menandai mesin yang digunakan.

Ini juga terjadi pada Seri-3 khususnya untuk keluarga BMW E36 Seri-3 dan BMW E46 Seri-3. Selanjutnya, BMW E39 mendapatkan sentuhan facelift pada tahun 2001 dengan beberapa perubahan ringan.

Pada periode facelift ini, BMW mengenalkan tipe 520i bermesin 2.200cc dengan kode M54B22, tipe 525i 2.500cc bermesin M54B25 dan terakhir mesin M54B30 3.000cc untuk tipe 530i, dimana semua tipe tersebut juga menggunakan mesin 6 silinder. Cukup disayangkan tidak ada opsi mesin V8 untuk pasar lokal seperti pendahulunya. Spesifikasi BMW E39 juga menjadi satu-satunya varian di keluarga Seri-5 yang tidak diproduksi dengan pilihan mesin 4 silinder.

Di dalam segmennya sebagai sedan eksekutif kelas menengah di bawah posisi market BMW E38 Seri-7, BMW E39 menjadi rival terdekat bagi sesama pabrikan Eropa seperti Mercy New Eyes W210 E-Class, Audi A5 C5, Volvo S80 Gen1, Jaguar S-Type.

Sedangkan dari pabrikan Jepang terdapat Toyota Camry Gen 2 dan Honda Accord CM5 VTi-L. Setelah berkiprah selama kurang lebih 7 tahun lamanya, akhirnya market E39 digantikan oleh generasi kelima dengan mengenakan kode bodi BMW E60 Seri-5 pada awal tahun 2004.

Review Spesifikasi BMW E39 Seri-5 1996-2003

Review Spesifikasi BMW E39 : Eksterior

Research and Development atas BMW E39 sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1989 ketika E34 dijual. Jogi Nagashima terpilih sebagai desainer utama untuk pengembangan E39 di tahun 1992 di bawah pimpinan kepala desain BMW bernama Chris Bangle. Hasil kerjasama tim ini terjalin dengan sangat baik sehingga terciptanya sebuah perpaduan antara sedan sport dan sedan mewah.

Hal ini terbukti dari tampian depannya yang sangat mirip dengan BMW Z3 yang merupakan coupe sport legendaris Bavarian. Disini, E39 menggunakan desain headlamp membulat tanpa lekukan di bagian tengah seperti E46 sehingga memberikan kesan yang elegan. Posisi lampu sein yang menyatu dengan lampu utama membuat tampilannya kian manis. Tak hanya itu, foglamp berbentuk trapesim dengan ujung membulat dijadikan sebagai fitur standar pada seluruh tipe.

Review Spesifikasi BMW E39 Seri-5 1996-2004
Eksterior BMW E39 Prefacelift Tampak Depan

Memasuki periode facelift di tahun 2001, E39 mendapatkan beberapa sentuhan baru pada bagian depan. Diantaranya pembaruan headlamp projector dengan dikelilingi ring angel eyes, perubahan bentuk foglamp menjadi bulat, dan juga bumper baru. Sedangkan kap mesin memiliki lekukan yang sama seperti model prafacelift. Dengan begitu, para pemilik E39 dapat membeli paket facelift dengan harga terjangkau.

Review Spesifikasi BMW E39 Seri-5 1996-2004
Eksterior BMW E39 Facelift Tampak Depan

Beralih ke bagian samping, E39 tampak lebih bongsor jika dibandingkan pendahulunya dimana memiliki wheelbase lebih panjang 68 mm dan panjang keseluruhan bertambah 55 mm. Menurut data di atas kertas, E39 memiliki ukuran spesifik antara lain panjang 4.805 mm, lebar 1.440 mm, tinggi 1.800 mm dan sumbu roda atau wheelbase sepanjang 2.830mm. Disini, tak ada banyak yang berubah antara model prefacelift dan facelift kecuali ukuran velg diperbesar yang mulanya berukuran 15 inci menjadi 16 inci untuk setiap tipe.

Review Spesifikasi BMW E39 Seri-5 1996-2004
Eksterior BMW E39 Tampak Samping

Untuk urusan bagian belakang, desain E39 sedikit terinspirasi dari kakaknya BMW E38 Seri-7 khususnya pada bentuk stoplamp dengan model 3 belahan. Hanya saja, stoplamp E39 tampak lebih membulat sehingga tak ada kesan kaku dalam hal desainnya. Masing-masing posisi dari komponen stoplamp antara lain lampu sein di atas, lampu rem di tengah, serta lampu mundur di bagian bawah yang letaknya berada di antara reflektor (mata kucing).

Review Spesifikasi BMW E39 Seri-5 1996-2004
Eksterior BMW E39 Prefacelift Tampak Belakang

Untuk area belakang E39 varian facelift, sentuhan yang didapatkan terbilang sangat minim, yaitu hanya pada area stoplamp dengan skema warna baru serta mika kristal yang tampak lebih modern. Contohnya ada pada foto di bawah ini. Namun ada juga beberapa pemilik yang menggantinya dengan produk aftermarket kepunyaan E39 M5 yang warna mika lampu seinnya berwarna putih.

Review Spesifikasi BMW E39 Seri-5 1996-2004
Eksterior BMW E39 Facelift Tampak Belakang

Review Spesifikasi BMW E39 : Interior

Kini saatnya membahas interior E39 khususnya untuk model prefacelift. Sebagaimana biasanya, ciri khas sebuah karya BMW tetap dipertahankan dengan cara membuat dashboard mengarah ke kursi pengemudi. Fitur elektrikal yang ada di dalamnya sudah cukup mumpuni, antara lain tilt steering elektrik, kursi elektrik untuk pengemudi, OBC, dan AC digital dengan climate control. Namun sayang, fitur tersebut hanya ada pada tipe 528i, sedangkan 523i fiturnya masih serba manual.

Review Spesifikasi BMW E39 Seri-5 1996-2004
Interior BMW E39 Prefacelift Tampak Dashboard

Pada varian facelift, BMW membubuhkan beberapa fitur baru untuk interior E39 tapi hanya untuk tipe 530i. Tipe 530i ini diposisikan sebagai tipe tertinggi yang menggantikan tipe 528i dengan penambahan sensor parkir (PDC), krey kaca belakang, tombol audio dan cruise control di setir. Untuk tipe 525i, fiturnya kurang lebih sama seperti 528i. Sedangkan tipe 520i yang ditujukan sebagai tipe terendah, fiturnya sama persis seperti tipe 523i dimana masih menggunakan jok manual dan AC manual serta tanpa tombol di area setir. Khusus seluruh varian tahun keluaran 2003 ke atas, kebanyakan mendapatkan fitur kaca pintu double glass (dua lapis) sehingga membuat suasana kabin semakin kedap suara.

Review Spesifikasi BMW E39 Seri-5 1996-2004
Interior BMW E39 Facelift Tampak Dashboard

Selanjutnya ke sisi ergonomi, tidak ada yang perlu dipermasalahkan dari E39 ini. Spesifikasi BMW E39 untuk kabinnya mampu mengakomodir kenyamanan berkat jok empuk dan juga ketersediaan ruang kaki yang lapang. Kemiringan jok belakang yang pas juga membuat perjalanan jauh semakin menyenangkan. Terlebih lagi dengan hadirnya sepasang saluran AC di belakang konsol tengah, maka penumpang belakang tidak akan merasa kepanasan di tengah kemacetan kota.

Review Spesifikasi BMW E39 Seri-5 1996-2004
Interior Kabin Penumpang Belakang BMW E39

Review Spesifikasi BMW E39 : Pilihan Mesin

Sejatinya, BMW E39 menggunakan dua jenis mesin dengan masing-masing pembagian kapasitas berdasarkan tahun keluaran. Awalnya, mesin 6 silinder Single VANOS dengan kode M52 dijadikan sebagai dapur pacu untuk varian prefacelift. Dimana tipe 523i menggunakan mesin berkode M52B25 dan mesin dengan kode M52B28 untuk tipe 528i.

Mesin M52B25 yang dipasangkan pada tipe 525i dapat menghasilkan tenaga hingga 170 HP pada 5.500 RPM dan torsi puncak 245 Nm pada 3.950 RPM. Sedangkan untuk mesin M52B28 yang menjadi jantung dari tipe 528i tenaganya mencapai 193 HP pada putaran 5.300 RPM dan torsi puncak sebesar 280 Nm pada 3.950 RPM.

Seluruh mesin M52 (kecuali M52TU) terkenal memiliki penyakit dikarenakan blok silinder yang digunakan dilapisi oleh nikasil yang sangat sensitif terhadap kandungan sulfur tinggi pada bahan bakar atau oli berkualitas rendah. Kandungan sulfur yang terlalu tinggi akan mengalami pembakaran yang kurang sempurna dan menyisakan kerak.

Kerak ini selanjutnya akan bereaksi secara kimia dengan nikasil yang merupakan lapisan dinding blok dan lama kelamaan lapisan nikasil tergerus. Dengan begitu, oli mesin dengan mudah dapat masuk ruang pembakaran melalui ring piston. Gejala ini biasanya dapat diketahui dari oli mesin yang berkurang drastis sebelum waktu servis berkala dan juga densitas asap dari knalpot lebih banyak ketika pertama kali dinyalakan. Selain itu, temperatur mesin juga lebih cepat panas.

Review Spesifikasi BMW E39 Seri-5 1996-2004
Foto Mesin BMW E39 M52 Prefacelift

Selanjutnya untuk periode facelift, mesin dengan kode M52 digantikan dengan M54. Mesin ini digunakan pada seluruh varian facelift pastinya berdasarkan perbedaan kapasitas. Perbedaan utama keduanya ada pada blok mesin yang tidak lagi menggunakan nikasil dan juga perubahan dari Single VANOS menjadi Double VANOS.

Dari urutan terkecil, terdapat mesin M54B22 2.200cc yang digunakan pada tipe 520i dengan tenaga 170 HP pada 6.100 RPM dan torsi 210 Nm pada 3.500 RPM. Di urutan tengah, mesin M54B25 2.500cc menjadi dapur pacu untuk tipe 525i bertenaga 192 HP pada 6.000 RPM dan torsi 237 Nm pada 3.500 RPM.

Terakhir, mesin M54B30 3.000cc menjadi jantung untuk tipe 530i sebagai tipe tertinggi yang mampu menggenjot output hingga 231 HP pada 5.900 RPM dan torsi puncak sebesar 300 Nm pada 3.500 RPM. Dari hal reability atau ketahanan, Spesifikasi BMW E39 bermesin M54 jauh lebih baik dan ia termasuk ke dalam salah satu mesin favorit para fans BMW dikarenakan perawatannya yang mudah.

Review Spesifikasi BMW E39 Seri-5 1996-2004
Foto Mesin BMW E39 M54 Facelift

Review Spesifikasi BMW E39 : Impresi dan Handling

Generasi keempat dari keluarga Seri-5 ini merupakan salah satu sedan terbaik di kelasnya. Spesifikasi BMW E39 mampu mengakomodir segala kebutuhan seperti kenyamanan berkendara, kenyamanan penumpang belakang serta ditunjang oleh fitur-fitur yang cukup mumpuni. Khususnya pada varian teratas. Namun jika dibandingkan dengan Seri-3, atau Seri-7 seangkatan, E39 bukan yang terbaik di satu sisi. Misalkan, E36 menonjol dalam hal fun to drive serta akselerasi dan E38 Seri-7 menonjol dari segi kenyamanan penumpang. Melainkan ia mampu mencampurkan kedua faktor tersebut dalam sebuah kombinasi yang sangat apik.

Dalam istilah lain, Spesifikasi BMW E39 memiliki keseimbangan yang baik antara sporty dan kenyamanan. Itulah alasan mengapa E39 tetap menjadi primadona hingga saat ini. Terlebih lagi Spesifikasi BMW E39 sudah mengadopsi transmisi Steptronic yang dapat dikendalikan layaknya sebuah mobil bertransmisi manual. Anda dapat menentukan posisi gigi sesuai kebutuhan dengan cara menggeser tuas transmisi (+/-). Fitur ini adalah fitur pertama yang dipasangkan pada Seri-5 dimana pendahulunya masih mengandalkan transmisi matic konvensional.

Dari segi handling, E39 memiliki pengendalian yang mantap. Bantingannya balance antara empuk dan keras. Ini dikarenakan bobotnya yang berat yang didukung oleh konstruksi kaki-kaki depan berupa aluminium. Meski dalam hal handling di tikungan ia masih kalah dari Seri-3, namun masih tergolong baik untuk sebuah sedan dengan bobot berat lebih dari 1.5 ton. Hanya saja, bobot setir E39 ini tergolong berat sehingga menyulitkan ketika mobil akan diparkir walaupun sangat nyaman digunakan ketika telah menginjak kecepatan menengah hingga tinggi.

Spesifikasi BMW E39 Seri-5

  • Mesin : M52B25 (523i); M52B28 (528i); M54B22 (520i); M54B25 (525i); M54B30 (530i).
  • Konfigurasi : 6 silinder segaris 24 katup DOHC Single VANOS (M52); 6 silinder segaris 24 katup DOHC Double VANOS (M54).
  • Tenaga : 170 HP @5.500 RPM (523i); 193 HP @5.300 RPM (528i); 170 HP @6.100 RPM (520i); 192 HP @6.000 RPM (525i); 231 HP @5.900 RPM (530i).
  • Torsi : 245 Nm @3.950 RPM (523i); 280 Nm @3.950 RPM (528i); 210 Nm @3.500 RPM(520i); 237 Nm @3.500 RPM (525i); 300 Nm @3.500 RPM (530i).
  • Bore x stroke : 84 mm x 75 mm (523i, 525i); 84 mm x 84 mm (528i); 80 mm x 72 mm (520i); 84 mm x 89.6 mm (530i).
  • Rasio kompresi : 10.5:1 (523i, 525i); 10.8:1 (520i); 10.2:1 (528i, 530i).
  • Konsumsi BBM : 5-7 km/L (dalam kota); 9-11 km/L (luar kota).
  • Transmisi : Manual 5 percepatan dan Matic Steptronic 5 percepatan.
  • Suspensi : Depan MacPherson Strut, belakang Z-Link.
  • Rival : Mercy W210 E-Class, Audi A5 C5, Volvo S80 Gen1, Jaguar S-Type, Toyota Camry Gen1 dan Honda Accord CM5 VTi-L.
  • Tahun Penjualan : 1996 – pertengahan 2001 (prefacelift); 2001 – 2003 (facelift).

Harga BMW E39

  • Tahun 1996 : 55 – 60 juta.
  • Tahun 1997 : 60 – 65 juta.
  • Tahun 1998 : 65 – 70 juta.
  • Tahun 1999 : 70 – 73 juta.
  • Tahun 2000 : 74 – 78 juta.
  • Tahun 2001 : 79 – 85 juta.
  • Tahun 2003 : 85 – 95 juta.

Kelebihan dan Kekurangan BMW E39 Seri-5

Kelebihan BMW E39 Seri-5

Kelebihan BMW E39 : Model menarik

BMW E39 memiliki desain yang modern dengan lekukan yang sedap dipandang. Hal ini tentunya menjadi poin utama keunggulan BMW E39 sebagai senjata utama untuk melawan rival terberatnya yang cenderung dianggap sebagai mobil bapak-bapak karena desainnya yang terlalu mature.

Kelebihan BMW E39 : Mesin bertenaga

Semua mesin yang dipasangkan pada E39 dengan layout inline-six tergolong cukup bertenaga. Terutama untuk varian facelift. Suara yang dihasilkan pun cukup merdu khas mesin 6 silinder milik BMW.

Kelebihan BMW E39 : Bantingan empuk

Sebagai sedan BMW, bantingan suspensi yang dihasilkan oleh E39 tergolong cukup empuk meski tidak selembut W210. Kaki-kakinya pun terkenal cukup tangguh selama suspensinya masih ori BMW.

Kelebihan BMW E39 : Interior

Menduduki kelas menengah sebagai sebuah sedan Eropa, pastinya material yang digunakan pada E39 sudah cukup baik dan menghasilkan aroma yang khas. Aura kemewahan juga turut disumbangkan oleh imbuhan woodpanel yang dapat ditemukan pada dashboard dan doortrim.

Kelebihan BMW E39 : Kabin kedap dan lapang.

Faktor utama mengapa banyak orang yang telah berkeluarga memilih Seri-5 adalah karena dimensi kabin dan kenyamanan yang jauh lebih baik dibandingkan Seri-3. Terutama untuk tipe 530i tahun 2003 karena sudah mengadopsi kaca double glass yang awalnya hanya diterapkan pada Seri-7.

Kelebihan BMW E39 : Fitur

Dengan harga yang cenderung lebih mudah dari E46 di tahun yang sama, E39 patut menjadi pilihan paling bijak bagi Anda yang mengutamakan fitur kabin. Mulai dari varian menengah, sudah dilengkapi dengan jok kulit elektrik, tilt sterring elektrik, sunroof elektrik, AC climate control, dan juga tirai elektik guna melindungi privasi penumpang belakang. Pada E46, fitur tersebut hanya ada pada tipe 330i dengan harga mencapai 2x lipat dari 530i tahun 2003.

Kelebihan BMW E39 : Fitur safety

Sudah bukan rahasia umum bahwasanya mobil Eropa memiliki fitur standar keselamatan di atas mobil Jepang. Untuk E39, semua tipe sudah mempunyai sepasang airbag di depan dan tipe-tipe diatasnya mendapatkan airbag tambahan yang tersebar di beberapa titik dalam kabin.

Kelebihan dan Kekurangan BMW E39 Seri-5

Kekurangan BMW E39 Seri-5

Kekurangan BMW E39 : Ketahanan mesin

Varian E39 keluaran awal semuanya berkode M52 dan mendapatkan isu kurang mengenakkan yang menyangkut masalah mesin. Mesin M52 ini terkenal rewel karena sangat rentan ngebul dan oli berkurang, disebabkan oleh penggunaan blok mesin dengan lapisan nikasil yang sensitif dengan kualitas oli dan bahan bakar.

Hal tersebut mulanya pernah diatasi oleh BMW dengan update lining blok mesin melalui mesin M52TU (Technical Update) yang dapat ditemukan pada BMW 323i E46. Namun BMW lebih memilih memasangkan mesin M54 yang lebih advance dibandingkan M52TU pada varian facelift dan penyakit itupun tidak menjangkit mesin ini.

Kekurangan BMW E39 : Kelistrikan

Poin ini menjadi momok menakutkan bagi semua pemilik mobil Eropa yang juga menjangkit beberapa sedan Mercy, dimana sistem elektrikalnya sangat sensitif dan rentan rusak apalagi umur E39 juga sudah cukup tua. Untungnya fitur kelistrikan E39 masih bisa ditangani oleh berbagai bengkel spesialis dengan biaya jasa relatif terjangkau daripada bengkel resmi.

Kekurangan BMW E39 : Bobot berat

BMW E39 mempunyai bobot sasis dan bodi yang lebih berat dari E36 dan E46. Alhasil, handlingnya pun kurang gesit untuk penggunaan dalam kota. Hal ini juga diperparah oleh bobot setir yang juga berat.

Kekurangan BMW E39 : Akselerasi

Tipe 520i yang muncul pada fase facelift menjadi tipe satu-satunya tipe dengan mesin 2.200cc. Meski bertenaga, namun karena bobot mobil yang berat membuat akselerasinya lebih lamban pada putaran bawah hingga menengah.

Kekurangan BMW E39 : Sparepart

Ini juga menjadi alasan mengapa harga E39 cenderung turun drastis dibandingkan sebuah Seri-3 dengan tahun produksi sama. Harga sparepart fast moving E39 pun relatif mahal. Namun bukan masalah bagi yang mengerti BMW karena beberapa fast moving part milik E39 dapat diakali dengan kepunyaan Seri-3.

Kekurangan BMW E39 : Pajak mahal

Pajak E39 juga lebih mahal karena posisinya sebagai mobil mewah. Sebagai perbandingan, pajak 323i E46 tahun 2001 berkisar 2,2 juta hingga 2,3 jutaan sementara pajak 523i E36 tahun 2001 mencapai 3,3 hingga 3,4 jutaan.

Kekurangan BMW E39 : BBM

Bagi Anda yang sudah membulatkan tekat meminang BMW E39 harus bersiap-siap untuk menghadapi konsumsi BBMnya yang boros. Untuk penggunaan dalam kota, rekor konsumsi BBM E39 bervariasi antara 4 hingga 6 kilometer per liternya bagi semua tipe sementara untuk luar kota atau tol berkisar 9 hingga 11 kilometer/liter.

Demikian beberapa poin penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan BMW E39 Seri-5 di Indonesia yang dijual sejak tahun1996 hingga 2003. Sebagai masukan, minimal ambil tipe 525i karena kelengkapan fitur yang dimilikinya sudah cukup untuk penggunaan harian. Bila ada budget lebih, bisa memilih tipe 530i dengan beberapa fitur tambahan yang tidak dimiliki oleh tipe lain. Baca juga:

Rekomendasi Sedan 90 Jutaan Terbaik