Kelebihan dan Kekurangan BMW E34 Seri-5 89-95

Review Spesikasi BMW E34 Seri-5 1989-1995- BMW merupakan brand otomotif raksasa asal Jerman yang namanya sudah sangat mendunia karena lihai dalam menciptakan sebuah sedan mewah bercita rasa sporty. Salah satunya ditujukan bagi kaum menengah ke atas melalui Seri-5.

Sedikit mengulang sejarah, BMW Seri-5 sudah ada sejak tahun 1972 yang penjualan perdananya dimulai oleh BMW E12 dan dilanjutkan oleh BMW E28 pada tahun 1981 sebelum dipensiunkan pada tahun 1988. Disini, BMW melakukan perombakan besar-besaran di segala sektor bagi Seri-5 ketika BMW E34 dikenalkan di hadapan publik sebagai generasi ketiga. Evolusi dari Seri-5 tampak begitu besar karena kedua generasi pendahulunya bak kembar identik dengan BMW Seri-3 yang memasuki segmen sedan kompak.

Di Indonesia, BMW E34 pertama kali dikenalkan pada tahun 1989 dengan tujuan menyasar kaum keluaga eksekutif. Posisinya berada di antara market BMW E30 Seri-3 dan market BMW E32 Seri-7. Dari kabar angin yang beredar, E34 adalah versi mini dari E32 dikarenakan kenyamanannya hampir sama. Selain itu, kehadirannya menandai era baru bagi mobil mewah kelas menengah di tanah air dikarenakan fitur yang dibawanya terbilang cukup terkini sehingga berbagai pabrikan lain berlomba-lomba untuk menguasai segmen ini dengan membawa fitur serupa.

Selama berkiprah di pasar lokal, awalnya BMW E34 hadir hanya melalui tipe 520i dengan mesin M20B20 2.0 liter pada tahun 1989. Setahun setelahnya mesin M20 ini diganti menjadi M50B20 dengan beberapa perbedaan. Pada tahun 1991, BMW kembali mengenalkan produk terbaru dengan mesin M40B20 berkapasitas 1.8 liter yang dipasangkan untuk tipe 518i. Terakhir, BMW menghadirkan tipe 530i pada tahun 1994 sebagai tipe tertinggi dengan output yang sangat tinggi, bermodalkan mesin M60B30.

Pada tahun yang sama, BMW memberikan facelift ringan pada seluruh varian E34. Salah satunya dengan cara menggantikan mesin M40 pada jantung tipe 518i menjadi M43. Di sisi lain, BMW 525i dan 535i pernah masuk ke Indonesia secara CBU dengan masing-masing mesinnya berkapasitas 2.5 liter dan 3.5 liter. Tapi keduanya tidak akan dibahas secara spesifik dikarenakan unitnya yang sangat terbatas.

Sebagai catatan tambahan, tipe 518i adalah satu-satunya tipe yang menggunakan mesin 4 silinder. Tipe lainnya seperti 520i dan 525i menggunakan mesin 6 silinder segaris. Sedangkan tipe 530i mengadopsi mesin V8. Hal cukup unik disini sebab varian paling mahal dari E34 yaitu E34 M5 hanya menggunakan mesin 6 silinder.

Di kelasnya, BMW E34 mendapatkan perlawanan sengit dari Mercy W124 Boxer yang merupakan rival yang paling berkuasa hingga sekarang. Sedangkan dari pihak Jepang kompetitornya antara lain Nissan Cefiro, Honda Accord Maestro, Toyota Corona Twincam, Mazda 626 Capella, dan Mitsubishi Eterna. Ia terus diproduksi hingga tahun 1995 dan selanjutnya digantikan oleh BMW E39 Seri-5 dengan perubahan besar-besaran di seluruh sektor.

Review Spesikasi BMW E34 Seri-5 1989-1995

Review Spesikasi BMW E34 : Eksterior

Pada bagian luarnya, BMW E34 masih menggunakan desain BMW era 80-90an dengan mengadopsi lampu bulat berjumlah empat buah dengan salah satu klasternya menggunakan projektor. Projektor ini dapat diretrofit bagi Anda yang mengedepankan tampilan dengan memaksimalkannya menjadi lampu LED atau Xenon. Sama halnya seperti E30 meskipun sedikit tampak kurang agresif.

Untuk kap mesin, diberikan garis guratan yang dimulai dari kidney grill hingga ke area belakang. Sedangkan pada bagian bawahnya, BMW turut mengimbuhkan garis hitam di sepanjang area bumper sehingga kesan sporty begitu terasa. Tak hanya itu, sepasang foglamp juga dijadikan sebagai fitur standar pada setiap varian.

Review Spesikasi BMW E34 Seri-5 1989-1995
Eksterior BMW E34 Prefacelift Tampak Depan

Memasuki periode facelift yang dilakukan pada tahun 1994, BMW sedikit improvisasi agar tampilan E34 tak kalah dengan para rivalnya. Tercatat, E34 mendapatkan update kidney grill dengan ukuran yang lebar dan juga lapisan krom yang lebih tebal. Guratan pada kap mesin juga ikut melebar mengikuti desain kidney grill baru. Tapi sayangnya, bagian bumper sama sekali tidak mendapatkan update. Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa E34 adalah satu-satunya produk BMW yang mendapatkan sentuhan paling sedikit ketika mengalami facelift.

Review Spesikasi BMW E34 1989-1995
Eksterior BMW E34 Facelift Tampak Depan

Beralih ke bagian samping, BMW E34 tampak memiliki profil yang cukup bongsor bahkan paling bongsor dikelasnya. Spesikasi BMW E34 memiliki panjang sekitar 4.720 mm, lebar 1.751 mm, tinggi 1.412 mm dan juga dengan dukungan sumbu roda sepanjang 2.761 mm. Sama halnya dengan E30, E34 juga mengenakan sebuah garis di sekujur bodi sampingnya yang mengotak agar sehingga tidak tampak monoton. Disini, tidak ada perbedaan antara varian prefacelift ataupun facelift kecuali untuk model dan ukuran velg.

Review Spesikasi BMW E34 Seri-5 1989-1995
Eksterior BMW E34 Tampak Samping

Beralih ke bagian belakang, desain mengkotak ala BMW 80-an masih dipertahankan. Desain ini terinspirasi oleh BMW E32 Seri-7. Uniknya lagi, bentuk dan model stoplamp keduanya sangat serupa. Dimana adanya aksen garis-garis di sekujur stoplamp dengan lampu mundur pada bagian dalam bagasi. Tapi sayang, Spesikasi BMW E34 untuk desainnya ini tampak membosankan dibandingkan E30 meski kasta keduanya berbeda. Sama halnya seperti profil samping, profil belakang E34 juga tidak mengalami perubahan ketika Spesikasi BMW E34 mengalami facelift.

Review Spesikasi BMW E34 Seri-5 1989-1995
Eksterior BMW E34 Tampak Belakang

Review Spesikasi BMW E34 : Interior

Masuk ke dalam kabin E34, Anda akan disuguhi oleh nuansa kemewahan sebuah sedan jadul dengan fitur elektrikal yang memadai. Semua varian E34 telah mengadopsi power steering dan power window dengan switch yang berada di depan panel konsol. Tak hanya itu saja, beberapa unit BMW E34 yang ada di Indonesia sudah dilengkapi sunroof.

Spesikasi BMW E34 untuk interiornya menggunakan material berkualitas untuk bahan pelapis dashboard sehingga tidak mudah mengelupas seperti halnya kasus yang banyak menimpa sedan Jerman zaman sekarang. Belum hadirnya teknologi semacam OBC juga membuat perawatannya jauh lebih mudah.

Pada panel kontrol, terdapat berbagai tombol pengaturan seperti jam analog, AC tombol yang masih model dial, pengatur arah sirkulasi, dan juga pemutar musik. Berikut adalah contoh dashboard E34 prefacelift dengan menggunakan setir 4 spoke, sedangkan model faceliftnya menggunakan setir 3 spoke tanpa airbag.

Review Spesikasi BMW E34 Seri-5 1989-1995
Interior BMW E34 Tampak Dashboard

Berbekal Spesikasi BMW E34 yang bongsor, BMW E34 mampu menawarkan ruang kabin yang cukup luas dan lapang sehingga memberikan kenyamanan bagi penumpang belakang. Kenyamanan kabin seperti ini sebelumnya sama sekali tidak dapat dipenuhi oleh Seri-3 terkecuali untuk varian BMW F30 Seri-3 karena telah mengalami evolusi dari segi dimensi dari generasi ke generasi. Terlebih lagi, posisi kemiringan joknya juga lebih rebah dibandingkan Seri-3. Maka dari itu, E34 bisa dikatakan sebagai kandidat “penengah” antara kenyamanan berkendara dari Seri-3 dan juga kenyamanan penumpang dari Seri-7.

Review Spesikasi BMW E34 Seri-5 1989-1995
Interior Kabin Belakang Penumpang BMW E34

Review Spesikasi BMW E34 : Pilihan Mesin

Dari sektor dapur pacu, BMW E34 disediakan dengan pilihan mesin mesin terkecil berkapasitas 1.800cc dengan menggunakan kode M40B18. Mesin yang juga digunakan pada BMW 318i E30 dan E36 ini hanya mampu daya maksimum hingga 116 HP pada putaran 5.500 RPM dan torsi puncak sebesar 165 Nm. Dikarenakan bobot body yang cukup berat, tipe 518i menjadi tipe dengan akselerasi terlemot dalam keluarganya.

Review Spesikasi BMW E34 Seri-5 1989-1995
Foto Mesin BMW E34 M40

Memasuki periode facelift, BMW memberikan mesin baru bagi Spesikasi BMW E34 tipe 518i yang mulanya berupa M40B18 menjadi M43B18. Menurut spesifikasi di atas kertas, mesin ini memproduksi daya lebih rendah 1 HP dari mesin sebelumnya menjadi 115 HP pada 5.500 RPM sedangkan torsinya naik 3 Nm menjadi 168 Nm pada 3.900 RPM. Perbedaan utama antara keduanya ada pada pemutar poros camshaft dari timing belt menjadi timing chain dan mesin ini jauh lebih reliable dibandingkan mesin 518i sebelumnya.

Review Spesikasi BMW E34 Seri-5 1989-1995
Foto Mesin BMW E34 M43

Selanjutnya beralih ke mesin yang lebih besar. Disini terdapat mesin 6 silinder SOHC berkodekan M20B20 yang menjadi jantung untuk Spesikasi BMW E34 tipe 520i dengan kapasitas 2.000cc. Mesin yang hanya hadir selama setahun ini mampu melontarkan tenaga sedikit lebih besar dari tipe 518i yakni 127 HP pada putaran 6.000 RPM dan torsi puncak 174 Nm pada 4.000 RPM.

Review Spesikasi BMW E34 Seri-5 1989-1995
Foto Mesin BMW E34 M20

Sebelum memasuki masa facelift, Spesikasi BMW E34 tipe 520i duluan mendapatkan update mesin dari M20B20 SOHC menjadi M50B20 DOHC. Dibandingkan pendahulunya, mesin M50B20 tenaganya jauh lebih besar dengan angka 150 HP pada putaran 6.000 RPM dan torsi 190 Nm pada 4.700. Ketika periode facelift tahun 1994, mesin M50B20 berubah lagi kodenya menjadi M50B20TU dikarenakan adanya Technical Update melalui penambahan VANOS yang berfungsi untuk menekan penggunaan bahan bakar tanpa mengurangi tenaga yang dihasilkan. Selain itu, tenaga maksimum dan torsi puncaknya dapat diraih pada putaran yang lebih rendah.

Review Spesikasi BMW E34 Seri-5 1989-1995
Foto Mesin BMW E34 M50

Terakhir, terdapat 530i yang menjadi varian dengan mesin terbesar di keluarganya. Mesin dengan kode M60B30 ini menggunakan konfigurasi V8 yang terkenal mampu menghasilkan suara merdu. Tenaga yang mampu diraih oleh mesin M60B30 mencapai angka 218 HP pada putaran 5.800 RPM dan 290 Nm pada putaran 4.500 RPM. Hanya saja, torehan konsumsi BBMnya sangat boros, berkisar antara 4 sampai 5 km per liter untuk penggunaan dalam kota.

Review Spesikasi BMW E34 Seri-5 1989-1995
Foto Mesin BMW E34 M60

Review Spesikasi BMW E34 : Impresi dan Handling

Untuk sebuah sedan tua, BMW E34 mampu menciptakan kenyamanan bagi pengemudi dan juga penumpang, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Bantingannya memang agak keras namun hal ini memberikan dampak positif terhadap handling. Berbicara mengenai handling, Spesikasi BMW E34 mampu menawarkan sensasi yang tidak kalah dari E30 meski dimensinya cukup bongsor.

Minimnya peralatan dan teknologi canggih di sektor pengendalian juga memberikan kesan tersendiri bagi pengemudi yang menginginkan cita rasa murni tanpa bantuan teknologi kecuali power steering. Tapi, kopling keras kerap menjadi persoalan utama bagi pemilik E34 apalgi ketika memasuki kemacetan padat.

Spesifikasi BMW E34 Seri-5

  • Mesin : M40B18 (518i); M43B18 (518i facelift); M20B20 (520i); M50B20 (520i facelift); M60B30 (530i).
  • Konfigurasi : 4 silinder segaris 8 katup SOHC (518i, 518i facelift), 6 silinder segaris 12 katup SOHC (520i); 6 silinder segaris 24 katup DOHC (520i facelift); V8 32 katup.
  • Tenaga : 116 HP @5.500 RPM (518i); 115 HP @5.500 RPM (518i facelift); 127 HP @6.000 RPM (520i); 150 HP @6.000 RPM (520i facelift); 218 HP @5.800 RPM (530i).
  • Torsi : 165 Nm @4.250 RPM (518i); 168 Nm @3.900 RPM (518i facelift); 174 Nm @4.000 RPM (520i); 190 Nm @4.700 RPM (520i facelift); 290 Nm @4.500 RPM.
  • Bore x stroke : 84 mm x 81 mm (518i, 518i facelift); 80 mm x 66 mm (520i, 520i facelift); 84 mm x 67.6 mm (530i).
  • Konsumsi BBM : 6-8 km/L (dalam kota); 9-12 km/L (luar kota).
  • Transmisi : Manual 5 percepatan dan matic 4 percepatan.
  • Suspensi : Depan MacPherson Strut, belakang trailing arm.
  • Rival : Mercy W124, Nissan Cefiro, Honda Accord Maestro, Toyota Corona Twincam, Mazda 626 Capella, dan Mitsubishi Eterna.
  • Tahun Penjualan : 1989 – 1993 (prefacelift); 1994 – 1995 (facelift).

Harga BMW E34 Seri-5

  • Tahun 1989 : 15 – 21 juta.
  • Tahun 1990 : 20 – 26 juta.
  • Tahun 1991 : 25 – 31 juta.
  • Tahun 1992 : 28 – 32 juta.
  • Tahun 1993 : 31 – 36 juta.
  • Tahun 1994 : 35 – 39 juta.
  • Tahun 1995 : 38 – 42 juta.

Kelebihan dan Kekurangan BMW E34 Seri-5

Kelebihan BMW E34 Seri-5

Kelebihan BMW E34 Seri-5 : Harga

Harga BMW E34 bekas sangat-sangat terjangkau untuk sebuah sedan eksekutif era 90-an. Harganya pun cenderung lebih murah dibandingkan E30 yang fiturnya lebih minim. Untuk budget 40 jutaan saja, cukup banyak pilihan tipe dengan kondisi terbilang cukup layak untuk dipinang.

Kelebihan BMW E34 Seri-5 : Reliable

Tidak seperti BMW 2000an, mesin BMW jaman dulu terkenal cukup badak dan tangguh. Minimnya fitur mekanikal canggih membuat perawatannya pun menjadi lebih murah dan mudah. Terutama untuk tipe yang menggunakan mesin sama seperti yang ada pada BMW E30 karena ketersediaan suku cadang lebih terjaga.

Kelebihan BMW E34 Seri-5 : Fitur

Fitur yang dimiliki BMW E34 terbilang cukup komplit. Semua varian yang masuk ke Indonesia sudah mengadopsi power steering, power window, jok kulit, dan adanya opsi pilihan transmisi manual atau matic.

Kelebihan BMW E34 Seri-5 : Space kabin

Alasan banyak orang memilih E34 dibandingkan E30 selain dari kelengkapan fiturnya adalah space kabin. Dimensinya juga pas karena masih menyisakan ruang bagi penumpang namun tidak terlalu sulit melewati jalanan sempit.

Kelebihan BMW E34 Seri-5 : Pajak murah

BMW E34 adalah Seri-5 terakhir yang biaya pajaknya masih sangat terjangkau. Ya memang sedikit lebih mahal dari E30 tapi tetap saja tidak lebih mahal dari Pajak Avanza tahun produksi 2012 ke atas.

Kelebihan BMW E34 Seri-5 : Distribusi berat 50:50

Secara keseluruhan, bobot E34 terdistribusi rata 50:50. Dengan ukuran body pas, tidak terlalu bongsor dan tidak terlalu kecil, poin ini membuat E34 sangat terkendali meskipun dalam kecepatan tinggi dan menambah sensasi keasyikan bekendara.

Kelebihan dan Kekurangan BMW E34 Seri-5

Kekurangan BMW E34 Seri-5

Kekurangan BMW E34 Seri-5 : Desain

Dilihat dari sudut manapun, rasanya desain mobil ini sudah ketinggalan zaman. Terutama untuk bagian lampu belakang yang terkesan jelek menurut Saya pribadi. Mercy Boxer tentunya lebih menarik.

Kekurangan BMW E34 Seri-5 : Slow moving part

Faktor umum E34 yang sudah tua memang tidak dapat ditutupi. Kerusakan slow moving part khususnya pada area mesin dan transmisi serta perintilan interior akan membutuhkan biaya restorasi yang tak sedikit. Maka dari itu, banyak pemilik E34 yang mobilnya rusak lebih memilih meninggalkan mobilnya di bengkel-bengkel karena biaya perbaikan yang tidak sesuai dengan harga mobil.

Kekurangan BMW E34 Seri-5 : Bobot berat

Karena bobotnya lebih berat sekitar 300 kilo dari E30, rata-rata akselerasi yang dihasilkan E34 bermesin sama dengan E30 juga tak terlalu memuaskan. Kecuali untuk tipe 530i dengan mesin V8-nya yang sangat bertenaga.

Kekurangan BMW E34 Seri-5 : Boros

Keluhan utama yang dihadapi oleh pemilik BMW konsumsi BBMnya yang boros. Untuk penggunaan normal dalam kota, rekornya berkisar antara 4 hingga 6 kilometer per liternya. Sementara untuk luar kota tak lebih dari 8-10 km/L. Mobil ini juga lebih boros dari Seri-3 tipe manapun.

Kekurangan BMW E34 Seri-5 : Kopling keras

Kopling E34 terkenal keras. Namun keluhan ini bisa diakali di bengkel-bengkel. Kita sangat beruntung tinggal di Indonesia karena tak ada yang tak bisa “diakali” dalam hal perawatan dan perbaikan mobil. Pastinya dengan biaya lebih terjangkau daripada lembiru (lempar beli baru).

Kekurangan BMW E34 Seri-5 : Harga jual kembali

Peminatnya yang sedikit membuat resale value mobil ini turun drastis. Maka jangan heran jika Mercy Boxer dengan tahun dan kondisi yang sama dijual dengan harga 2x lipat.

Demikian ulasan lengkap mengenai review spesifikasi, harga, serta keunggulan dan kelemahan BMW E34 Seri-5. Secara keseluruhan, Jaldayat sangat merekomendasikan Anda untuk memilih tipe 520i M50 karena perawatannya lebih mudah dibandingkan tipe lain. Tapi jika menginginkan tenaga buas dari sebuah sedan tua tanpa terhalang dari segi konsumsi BBM, tidak ada salahnya untuk meminang tipe 530i. Semoga membantu, baca juga :

Rekomendasi Sedan 30 Jutaan Terbaik