Kelebihan dan Kekurangan Opel Blazer / Chevrolet Blazer


Kelebihan dan Kekurangan Opel Blazer / Chevrolet Blazer – Opel Blazer merupakan SUV ukuran menengah yang diproduksi oleh General Motor (GM) yang berbasis di Amerika dan dijual ke beberapa negara dengan nama dan merk berbeda. Rancang bangunnya dikembangankan atas basis dari mobil pickup Chevrolet S10, suksesor dari Chevrolet LUV yang tak masuk ke tanah air.

Mobil Blazer dengan kode S10 ini sendiri pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1996 mengenakan badge Opel melalui varian Blazer DOHC lampu kotak dan Blazer LT DOHC  yang kemudian disusul oleh Blazer SLi yang bermesin SOHC.

Sesuai namanya, Blazer SOHC dibekali mesin bensin SOHC, 4 silinder 8 katup dengan kode C22NE berkapasitas 2.200 cc dengan tenaga 117 HP dan torsi 190 Nm. Sementara Blazer DOHC menggunakan mesin bensin DOHC 4 silinder 16 katup berkode Z22XE 142 HP dan torsi 205 Nm. Perbedaan Blazer SOHC dan DOHC terbesar ada pada jumlah noken as dan klep serta output mesin DOHC jauh lebih besar.

Memasuki tahun 1999, Opel Blazer mengalami facelift dengan perubahan kentara pada lampu depan menjadi tipis dua baris bertumpuk yang sangat khas dengan desain SUV Amerika dimana sebelumnya sudah diterapkan pada Chevrolet Tahoe di negara asalnya. Tipe-tipe yang beredar masih sama seperti varian prefacelift dengan penggantian nama Blazer SLi menjadi Blazer Montera dan ia masih menggunakan mesin SOHC.

Baca Juga:  Kelebihan dan Kekurangan Mitsubishi Outlander Sport

Untuk Blazer Montera, kembali dipecah menjadi beberapa tipe diantaranya Montera LN, Montera, Montera LV, Montera LS dan Montera Sport. Secara umum, semua tipe-tipe dari Blazer Montera tersebut memiliki kelengkapan fitur berbeda, terutama pada bagian interiornya.

Tahun 2002, Blazer kembali mendapatkan facelift khusus bagi Blazer Montera dimana bentuk lampu depannya dirubah menjadi lampu kristal  bergaya diamond cut sehingga tampak lebih modern. Setahun kemudian, Blazer DOHC ikut menerapkan desain serupa sedangkan untuk DOHC tipe LT baru menyusul di tahun 2004. Untuk Blazer lampu kristal ini lebih dikenal dengan julukan Blazer Samba sebab desainnya dikembangkan di negara Samba alias Brazil.

Pada periode facelift terakhir tersebut, GM tak lagi menggunakan nama Opel, tapi Chevrolet. Trim level yang dijual masih sama seperti sebelumnya, plus tambahan tipe baru yakni Montera XR pada tahun 2004 sebagai tipe tertinggi dari varian Blazer Montera.

Di pasar lokal, baik Opel Blazer dan Chevrolet Blazer menjadi lawan paling sepadan bagi Nissan Terrano dan Daihatsu Hiline karena keduanya juga mengusung sasis ladder frame dan dibangun atas basis dari sebuah pickup. Penjualan Chevrolet Blazer resmi berakhir pada tahun 2006 lalu dilanjutkan oleh Chevrolet Trailblazer 6 tahun kemudian.

Spesifikasi Opel Blazer dan Chevrolet Blazer

  • Mesin : GM Family II C22NE 2.2 liter (SOHC); GM Family II Z22XE 2.2 liter (DOHC).
  • Konfigurasi : 4 silinder 8 katup (SOHC); 4 silinder 16 katup (DOHC).
  • Tenaga : 117 HP @5.000 RPM (SOHC); 142 HP @5.400 RPM (DOHC).
  • Torsi : 190 Nm @3.800 RPM (SOHC); 205 Nm @4.000 RPM (DOHC).
  • Bore x Stroke : 86 mm x 94.6 mm (SOHC); 86 mm x 94.6 mm (DOHC).
  • Rasio kompresi : 9.2:1 (SOHC); 10.5:1 (DOHC).
  • Konsumsi BBM : 4-7 km/L (dalam kota), 9-10 km/L (luar kota).
  • Transmisi : Manual 5 percepatan.
  • Suspensi: depan dan belakang McPherson struts independen.
  • Rival : Nissan Terrano dan Daihatsu Hiline.
  • Penjualan: 1996 – 2005.
Baca Juga:  Tips Membeli Chevrolet Captiva Bekas

Kelebihan dan Kekurangan Opel Blazer / Chevrolet Blazer

Berikut beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Opel Blazer / Chevrolet Blazer yang dijual dari tahun 1996 hingga 2006.

Keunggulan Opel Blazer dan Chevrolet Blazer

  • Desain menarik, macho, tangguh dan long lasting.
  • Body dan kaki-kaki kokoh.
  • Sangat nyaman.
  • Interior kabin sangat luas.
  • Body menggunakan plat baja dua lapis, cukup aman terhadap benturan.
  • Ground clearance tinggi.
  • Kuat di tanjakan.
  • Pajak cukup murah.

Kelemahan Opel Blazer dan Chevrolet Blazer

  • Tenaga kecil untuk menopang bobot bodinya yang mencapai 2,2 ton.
  • Konsumsi BBM sangat boros.
  • AC sering rewel.
  • Harga jual anjlok.
  • Mesin gampang overheat.
  • Ketersediaan suku cadang terbatas dan mahal, plus jarang ada yang KW.
  • Radius putar terlalu besar, menyulitkan ketika diparkir dan putar balik.

Demikian beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Opel Blazer / Chevrolet Blazer di Indonesia yang dijual dari tahun 1996 hingga 2006. Bagi Anda yang tinggal di daerah lereng perbukitan, mobil ini adalah pilihan yang paling bijak. Meskipun harga suku cadang mahal, namun hal ini tertutupi berkat harga unit bekasnya yang terjangkau, ditambah lagi biaya pajak tahunan cukup murah. Baca juga:

Baca Juga:  Kelebihan dan Kekurangan Toyota Corolla GL & SE Saloon

Rekomendasi SUV 7 Penumpang Murah Terbaik